Belakangan ini hari di sekolah sialan banget gue kepalanya udah pusing (dan tidak ada cowo secret yang nyalain bel pagar, dateng dengan sushi tei/ nasi goreng kambing/ puyo) #ehsalah
Masalahnya adalah gurunya. Guru PPL. Ngapain sih mereka di sekolah? Ok, kerja mereka adalah untuk menggantikan guru yang permanen karena sudah tua/ mau pensiun dan cara mereka menjelaskan materi pelajaran membuat semua murid ngiler dan ingusan mabok tidur. Guru PPL yang menggantikan guru permanen di sekolah gue adalah guru yang mengajarkan ilmu ekonomi, sosiologi, geografi dan sejarah peminatan. Hal pertama yang gue gasuka adalah bagaimana murid memperlakukan guru ppl seperti
"udah deh bro selo saja dia baik"
"gue belom ngerjain pr bodo ah, lagian juga gabakal dimarahin"
"makan kuy di kantin, bilang aja mau ke toilet"
1. Guru sosio: Tipe "yang penting gue ngerjain kerjaan gue , bodo amat muridnya perhatiin atau engga". Setiap pelajaran dia gue sering merhatiin kelas, pada sibuk sendiri dengan aktivitas mereka. Ada yang gossip, ada yang nge-stalk instagram orang, ada yang menggambar, ada yang nyanyi diam-diam lagi pakai earphones, ada yang ngeline sama teman/pacar dari kelas lain, ada yang baca wattpad/novel. Biasanya kalau guru sosio ini udah selesai presentasi (lebih tepat keliatan lagi dia ngomong sendiri karena semua orang literally don't give a shit), dia lempar main quiz gitu. Dalam hati gue mau ngomong "Bu, how can you expect us to answers the questions correctly when you didn't even care about us if we were paying attention to your presentation just now?"
2. Guru ekonomi dan geografi: Tipe "baiknya 12/10". Known as "guru yang ga bakal marahin lo, palingan cuman bilangin baik-baik doang/ nasehatin". Sebanyak-banyaknya murid yang ga peduli dengan guru ppl, gue yakin masih ada orang (walaupun sedikit) yang memperlakukan guru ppl seperti guru yang sebenarnya (setidaknya) right? Well i am one of them. Tapi gimana kalau gue mau beneran belajar sama konsentrasi kalau yang lain pada bacot berisik kayak monyet harambe gitu kan jadi terganggu dan gurunya gamungkin bisa marahin mereka. Gurunya aja gabisa buat mereka diem, apalagi gue, yang ga punya kuasa. Kasian gue sama guru PPL ini.
3. Guru sejarah peminatan: Tipe "kalian berisik deh, eh ngomongin apa sih" Jadi bapak satu ini ter genit, ter gajelas, dan ter jb2an. Bahkan setiap pelajaran dia, gue ga anggap 'belajar', karena dia sendiri juga terpengaruh sama kita yang ngobrol dan yang lagi bercanda. Gue inget waktu itu deretan meja gue paling berisik, lagi ngobrol-ngobrol sama temen gue terus tiba-tiba bapaknya nyamperin kita "kalian ngomongin apa sih" like bitch, no. Dia keliatan terlalu baik sama sabar juga, jadi gabisa bikin kelas diem, tapi kadang kalau dia lagi presentasi/ ngejelasin materi, dia juga yang mulai bercanda dan satu kelas jadi ga serius dia yang ngajar.
Jadi yang lo baru baca di atas adalah alasan kenapa gue lebih suka guru galak, karena guru galak membuat kita menjadi lebih disiplin dan tanggung jawab, takut untuk melanggar peraturan, takut kalau ga ngumpulin tugas tepat waktu dan ga berani untuk tidur selama dia menjelaskan materi, tapi tujuannya untuk kebaikan kita sendiri dan kalau dia marahin itu artinya dia peduli sama kita, untuk membenarkan kita. right? Jadi i am, literally, have been through so hard at school towards Guru PPL and surviving my ass off. There's nothing that i can do but accept it.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar